PROMO FOTO ACARA<< Tahun 2022 Diskon Sejuta, klik saja!

Seputar Gemstone

Gemstones_1
Belakangan ini trend batu akik semarak. Dari Sabang sampai Merauke semua orang mulai menyukai batu akik. Entah batu bacan, batu panca warna, batu badar besi, batu giok dan masih banyak lagi. Ada beberapa hal sebetulnya perlu dketahui bila kita ingin lebih jauh mengenal tentang Batu Mulia atau Batu Permata. Tidak jarang pengetahuan ini hanya menjadi konsumsi para pebisnis, kolektor, atau para peneliti mineral. Keingintahuan lebih jauh mengenai karakteristik mengenai Batu Mulia atau Batu Permata, memang mengusik banyak orang di tengah trend batu di Indonesia.

Batu mulia atau permata trendnya Gemstones adalah sebuah mineral, batu yang dibentuk dari hasil proses geologi yang unsurnya terdiri atas satu atau beberapa komponen kimia yang mempunyai harga jual tinggi, dan diminati oleh para kolektor. Batu permata harus dipoles sebelum dijadikan perhiasan.

Di dunia ini tidak semua tempat mengandung batu permata. Di Indonesia hanya beberapa tempat yang mengandung batu permata antara lain di provinsi Banten dengan Batu Kalimaya, di Lampung dengan batu jenis-jenis anggur yang menawan dan jenis cempaka, di Pulau Kalimantan dengan Kecubungnya (amethys) dan Intan (berlian), di Papua sekarang banyak terdapat Badar Besi, Giok Hitam, dan tentunya batuan yang mengandung emas di Timika.

Batu permata mempunyai nama dari mulai huruf a sampai huruf z yang diklasifikasikan menurut kekerasannya yang dikenal dengan Skala Mohs dari 1 sampai 10.

Permata yang paling diminati di dunia adalah yang berkristal yang selain jenis batu mulia seperti Berlian, Zamrud, Ruby dan Safir, batu-batu akik jenis anggur seperti Biru Langit, bungur atau kecubung yang berasal dari Tanjung Bintang, Lampung saat ini banyak di buru oleh para kolektor karena kualitas kristalnya.

Kristal. Acapkali sering kita dengar sehari-hari. Tapi dalam hal bebatuan, kristal adalah suatu benda yang homogin, berbentuk sangat geometris dan atom-atomnya tersusun dalam sebuah kisi-kisi kristal,karena bangunan kisi-kisi kristal tersebut berbeda-beda maka sifatnya juga berlainan. Kristal dapat terbentuk dalam alam (mineral) atau di laboratorium. Kristal artinya mempunyai bentuk yang agak setangkup (symetris) dan yang pada banyak sisinya terbatas oleh bidang datar, sehingga memberi bangin yang tersendiri sifatnya kepada mineral yang bersangkutan. Benda padat yang terdiri dari atom-atom yang tersusun rapi dikatakan mempunyai struktur kristalen. Bentuk kristal dibagi dalam 6 bentuk, yaitu :

  • REGULER, Kubus atau ISOMETRIK ketiga poros sama panjang dan berpotongan tegak lurus satu sama lain (contoh : Batu Intan, garam batu)
  • TETRAGONAL (berbintang empat) contoh chalkopirit, rutil, zircon.
  • HEKSAGONAL (berbintang enam) contoh apalit, beryl, korundum.
  • ORTOROMBIS (irisan wajik) contoh berit, belerang, topaz.
  • MONOKLIN (miring sebelah) contoh gips, muskovit, augit.
  • TRIKLIN (miring, ketiga arah) contoh albit, anortit, distin.

Mineral. Tentang definisi mineral suatu bahan alam, banyak sekali ulasan dan teori dari para ahli. Tapi singkatnya adalah Suatu zat yang terkandung dan terdapat dalam alam dengan komposisi kimia yang khas dan biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang kadang-kadang dapat menjelma dalam bentuk geometris tertentu. Istilah mineral dapat mempunyai bermacam-macam makna, tergantung melihat dari sudut dan produk apa. Tapi yang jelas, mineral adalah kandungan dari suatu zat.

Dan Batu Mulia atau Batu Permata merupakan campuran dari unsur-unsur mineral, sehingga menampilkan bentuk atau rupa yang menawan dari sisi keindahannya. Setiap mineral memiliki karakter yang tersusun menjadi struktur kristal. Dan makin lama mineral berlangsung dalam waktu yang lama didalam bumi, makin indah kristal yang terbentuk.

Skala Kekerasan (menggunakan skala MOHS) : adalah sebuah sifat fisik dari bebatuan, yang dipengaruhi oleh tata letak intern dari atom. Untuk mengukur kekerasan mineral dipakai Skala Kekerasan MOHS, berikut ini contoh gambaran dari skala kekerasan :

  • Skala 1 Mohs : Talk, mudah digores dengan kuku ibu jari
  • Skala 2 Mohs: GIPS, mudah digores dengan kuku ibu jari
  • Skala 3 Mohs: Kalsit, mudah digores dengan pisau
  • Skala 4 Mohs: Fluorit, mudah digores dengan pisau
  • Skala 5 Mohs: Apatit, dapat dipotong dengan pisau (agak sukar)
  • Skala 6 Mohs:Ortoklas, dapat dicuwil tipis-tipis dengan pisau dibagian pinggir
  • Skala 7 Mohs:Kwarsa, Zamrud,Hematite dapat menggores kaca
  • Skala 8 Mohs:Topaz, dapat menggores kaca
  • Skala 9 Mohs: Ruby, Safir, Korundum, dapat mengores topaz (batu permata delima, corak biru batu nilam/safir)
  • Skala 10 Mohs: Intan, dapat menggores korundum Bentuk Kristal Intan ialah benda padat besisi delapan (OKTAHEDRON)

Dari sisi kekerasan, Intan memiliki kekerasan yang paling tinggi, sehingga banyak digunakan sebagai mata bor di perminyakan, sehingga dapat menembus batu padas, dan lapisan batu didalam pengeboran minyak.

precious-gemstone-names

Peneliti mineral terkenal, Mr.K.E. Kinge (1860) menyampaikan pengelompokan Batu Mulia/Batu Permata yang dijadikan perhiasan dalam lima kelas sebagai berikut :

  • Batu permata Kelas I (Diamond, Ruby, Safir, Topaz, Chrysoberyl Cubic Zirconia) Nilai Kerasan antara 8 s/d 10 Skala Mohs
  • Batu Permata kelas II (Beryl, Zircon, Zamrud, Aquamarine, Amethyst, Garnet, Spinel,Quartz) Nilai Keras antara 7 s/d 8 Skala Mohs
  • Batu permata Kelas III (Lapiz Lazuli, Citrin,Tourqis) Batu permata kelas ini tergolong jenis batu mulia dan batu mulia tanggung, nilai kerasnya kira-kira 7 Skala Mohs, sebagian besar terdiri dari asam kersik (kiezelzuur).
  • Batu- Batu mulia Tanggung yaitu batu kelas IV (Phenakite Beryl Quartz Peridot moonstone Opal), nilai kekerasan antara 4 – 7 5 Skala Mohs.
  • Batu kelas V Batu kelas V nilai kerasnya dan kadar berat jenisnya sangat berbeda-beda. Warnanya gelap (kusam) dan kebanyakan agak keruh, tidak tembus cahaya, batunya sedikit mengkilap, dan harganyapun amat murah bila dibandingkan dengan harga batu mulia. Dalam kelas ini termasuk batu marmer dan batu kelas V tidak tergolong batu mulia. Contohnya adalah Batu Akik.

Gemstones_chart_cadasgemsto
Warna dapat dilihat ketika terjadi beberapa proses pemindahan panjang gelombang, beberapa menyerap panjang gelombang spesifik dari spektrum yang dapat dilihat. Spektrum yang dapat dilihat teridiri dari warna merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan violet. Ketika terjadi pemindahan panjang gelombang akan mempengaruhi energi dan akan terjadi perubahan warna dan jika permata itu mengandung besi biasanya akan terlihat berwarna kelam, sedangkan yang mengandung alumunium biasanya terlihat berwarna cerah, tetapi juga ada mineral yang berwarna tetap seperti air (berkristal) dan dinamakan Idhiochromatic

Disini warna merupakan sifat pembawaan disebabkan karena ada sesuatu zat dalam permata sebagai biang warna (pigment agent) yang merupakan mineral-mineral yaitu : belerang warnanya kuning; malakit warnanya hijau; azurite warnanya biru; pirit warnanya kuning; magatit warnanya hitam; augit warnanya hijau; gutit warnanya kuning hingga coklat; hematite warnanya merah dsbnya. Ada juga mineral yang mempunyai warna bermacam-macam dan diistilahkan allokhromatik, hal ini disebabkan kehadiran zat warna (pigmen), terkurungnya sesuatu benda (inclusion) atau kehadiran zat campuran (Impurities). Impurities adalah unsur-unsur yang antara lain terdiri dari Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan biasanya tidak hadir dalam campuran murni, unsur-unsur yang terkonsentrasi dalam batu permata rendah. Aneka warna batu permata ini sangat indah dan mempersona manusia sehingga manusia memberi gelar “mulia” pada batu-batu ini.

Gemstones Mining World Maps
Gemstones-mining-world-maps

Berikut daftar nama mineral batu Mulia atau Permata:

A
Agate
Amazonite
Amber
Ametrine
Ammolite
Andalusite
Apatite
Aquamarine ( Beryl )
Axinite
Aventurine
B
Bixbite ( Beryl )
Bloodstone / Akik darah
Bone
C
Cat eye
Carnelian
Cassiterite
Chalcedony
Charoite
Chrysoberyl (mata kucing): Alexandrite
Chrysocolla
Chrysolite (krisolit)
Chrysoprase
Coral
Cordierite
Cubic Zirconia
Citrine
D
Danburite
Diamonds / Berlian / Intan
Dinososaur Bone
Diopsite
Dolomite
Drusy
E
Euclase
F
Fluorite
Fosfor
G
Permata Garnet (Batu delima, mata kucing): Rhodolite
H
Heliodore (Beryl)
Hematite
I
Iolite
J
Jade (giok)
K
Kunzite
L
Labradorite: Spectrolite
Permata Lapis Lazuli
Larimar
M
Malachite (malakit)
Matlockit
Montana Agate
Moonstone (batu biduri bulan, biduri laut)
Morgan Hill
N
Nephrite (jade)
O
Opal (kalimaya)
P
Palmwood
Pearl / Mutiara
Pectolitej
Peridot
Pyrite
Q
Kristal Quartz (Kuarsa): termasuk di dalamnya Aventurine, Carnelian, Citrine,
Kristal Agate (akik)
Kristal Amethyst (kecubung)
Kristal Chalcedony
Onyx (batu krisopras)
Permata Jasper
R
Rubicelle (spinel)
Permata Ruby (Batu merah delima / mirah delima / mirah, Batu nilem, yaspis merah, akik merah, rubi)
S
Kristal Sapphire (Batu nilam, lazurit, safir)
Spinel
Permata Sunstone
Sugilite
T
Tanzanite
Permata Tiger’S Eye (mata kucing)
Kristal Topaz (Batu cempaka, topas, yakut kuning)
Kristal Tourmaline: Rubelite (merah), Dravite (kuning), Verdelite (hijau), Indicolite (biru)
Turquoise (Batu yakut biru, pirus)
V
Violan
Y
Yag
Z
Zircon

CUT / Jenis Potongan dan Bentuk
Ada 2 jenis potongan dalam batu mulia yaitu :
1. Cabochon : adalah batu atau obyek lain yang memiliki permukaan bawah yang rata .
Bentuknya ada yang bulat, lonjong, tetes air, kotak ataupun yang tak beraturan.
Contoh Cabochon Sapphire :
Cabochon cut ruby
2. Faceted : adalah batu / mineral yang sudah dibentuk berdasarkan potongan simetris sehingga membentuk pantulan sinar yang indah jika dilihat dari atas.
Contoh Faceted Sapphire :
sapphire muda

Shape Chart
shape gemstones
CLARITY / Kejernihan Batu
clarity gemstone
Internally flawless (IF) : inclusion tidak terlihat meskipun dengan 10x zoom
Very-very slight (VVS) : inclusion sangat halus sangat sulit terlihat
Very slight (VSI) : inclusion kecil agak sulit terlihat
Slight inclusion (SI) : inclusion agak mudah terlihat
Imperfect (I) : inclusion sangat mudah terlihat dan kadang terlihat secara kasat mata, mempengaruhi kecemerlangan dan penembusan cahaya (transparency)

CARATS / Satuan Berat Batu Mulia
carats gemstones

COLOR /WARNA
color warna gemstones
Batu Berlian yang banyak diburu adalah yang Colorless alias bening tanpa warna

SHAPPIRE COLOR
shappire color chart
Batu Sapphire yang banyak diburu orang diantaranya warna “Royal Blue, Kashmir Blue, Cornflower Blue dan Padparadscha (orangy pink color)

RUBY COLOR
Batu Ruby yang banyak diburu orang adalah warna “Pigeon Blood”

TOPAZ COLOR
Batu Topas yang banyak diburu orang diantaranya warna “London Blue dan Swiss Blue”

FENOMENA
Fenomena pada batu permata disebabkan oleh pengaruh sinar pada batu permata, yang tentu saja ada kaitan nya dengan susunan atom kimia, kristal dan serat alami pada batu permata tersebut

1. Asterism (Star) : disebabkan oleh pemantulan sinar pada serat serat halus yang berbentuk seperti jarum yang disebut rutiles pada batu permata sehingga saat sinar memantul menampakan garis garis bersilang.
Contoh Asterism pada Sapphire :
Cabochon cut ruby

2. Chatoyancy (Cat’s eye) : disebabkan olehpemantulan sinar pada serat serat halus yang berbentuk pipa pipa sangat halus dan sejajar.
Contoh Cat’s eye pada Chrysoberyl :

Contoh Cats eye pada Chrysoberyl
3. Adularsence : adalah pemantulan sinar yang berpindah pindah disebabkan oleh ketidakrataan struktur batu sehingga sinar menyebar.

4. Adventuresence : adalah pemantulan sinar pada serpihan serpihan halus didalam batu, yang mengakibatkan pemantulan sinar tidak merata seperti titik titik pasir.

5. Labradorescence : pancaran sinar yang terlihat dari sudut pandang tertentu yang disebabkan oleh terganggunya jalan sinar saat memasuki struktur batu yang berlapis.

6. Play of color : penampilan warna warni yang bergerak pada batu opal yang disebabkan oleh butiran butiran microskopis silica yang menebarkan warna pelangi.

7. Orient : pemunculan warna pelangi pada permukaan mutiara yang disebabkan oleh lewatnya sinar melalui lapisan lapisan nacre.

8. Iridescence : permainan warna warni yang berunah karena jalur cahaya yang terganggu.

9. Color change : perubahan warna pada batu yang terjadi pada sumber cahaya berwarna putih diganti sumber cahaya berwarna merah seperti lampu pijar.
Contoh Color Change / Alexandrite pada Chrysoberyl :
Contoh Color Change Alexandrite pada Chrysoberyl

TRANSPARENCY / TINGKAT TRANSPARAN
1. Transparent : Sinar menembus 100%
2. Translucent : Sinar menembus 75%
3. Semi Translucent : Sinar menembus 50%
4. Opaque : Sinar tidak tembus

TREATMENT / OLAHAN
Natural Untreatment
adalah batu yg berasal langsung dari alam, jadi batu ini langsung diolah / dibentuk / diasah dari bongkahan.

Natural Treatment
adalah batu natural yang dipercantik (mungkin bisa dikatakan seperti operasi plastik bagi wanita).

Beberapa Jenis Treatment antara lain:
– Heat Treatment(Pemanasan),
– Irradiation(Radiasi),
– Diffusion(Pewarnaan),
– Berylilium Heat Treatment(Pemanasan menggunakan kimiawi beryllium),
– Coating(Pelapisan Permukaan),
– Glass Filling(Pengisian krack/serat batu dengan kaca/resin),
– Dyed(Pencelupan minyak).

Contoh ilustrasi Treatment Beryllium pada sapphire (sebelum dan sesudah)
Disini terlihat Sapphire yang tadinya berwarna muda (atas) menjadi tua (bawah)
sapphire muda
sapphire tua

BATU MULIA OLAHAN / PERMATA SINTETIS / IMITASI SINTETIS
Batu Sintetis adalah duplikat dari batu natural karena memiliki komposisi kimia yang persis sama, kekerasannya juga sama persis, Perbedaannya dengan Batu Natural adalah pembuatnya. Batu Natural dibuat oleh alam dengan waktu yang sangat lama sedangkan Batu Sintetic dibuat oleh manusia di laboratorium.
Laboratorium yang terkenal membuat batuan sintetis adalah CHATAM di Amerika.

Contoh nama-nama batu sintetis :
1. Natural Sapphire >> King Sapphire
2. Natural Ruby >> Merah Siam, American Star
3. Natural Emerald >> Green Emerald
4. Natural Diamond >> Cubic Zirconia, Moissanite

IMITASI
Kalau batu Imitasi berbeda sama sekali dengan yang Asli, batu ini hanya tiruan saja. misalnya meniru warnanya. Kadang-kadang juga terbuat dari plastik atau kaca.

ALAT PENGIDENTIFIKASI BATU MULIA

LOUPE
Loupe adalah alat yang digunakan untuk memberikan efek pembesaran pada penglihatan, sehingga dalam dunia perbatuan banyak digunakan untuk melihat alur serat sebagai indikasi awal natural atau tidaknya suatu batu.
Loupe

MICROSCOPE
Pada dasarnya prinsip kerja Microscope sama sengan Loupe, namun dalam hal ini Microscope dapat memberikan pembasaran yang jauh lebih besar yang tidak dapat dijangkau Loupe, sehingga tingkat akurasinya lebih tinggi.
microscope

REFRACTOMETER
Refractometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar / konsentrasi bahan terlarut misalnya : Gula, Garam, Protein dsb. Prinsip kerja dari refractometer sesuai dengan namanya adalah dengan memanfaatkan refraksi cahaya. dengan kata lain Refractometer adalah alat unutk mengukur index bias.
Refractometer

SPECTROSCOPE
Spektrometer merupakan alat yang digunakan untuk mengamati spektrum cahaya yang terurai setelah melewati suatu medium, dalam hal ini batu mulia.
Refractometer

DICHROSCOPE
Alat untuk menentukan Dichroic atau Trichroic. Dichroic dengan Dichroscope akan terlihat dua warna terpisah, Trichroic dengan Dichroscope akan terlihat 3 warna terpisah
Spectrometer

POLARISCOPE
Alat yang digunakan untuk menentukan single atau double refractive
Dichroscope

MILIMETER GAUGE
Alat ini digunakan untuk mengukur dimensi batu, Panjang, Lebar dan Tingginya dalam satuan Milimeter.
Milimeter Gauge
SPECIFIC GRAVITY
Alat ini digunakan untuk mengukur berat jenis batu dalam satuan berat “Carats”

Specific Gravity

GEM HOLDER
Alat ini digunakan untuk memegang batu agar mempermudah identifikasi.
Gems Holder

GEMSTONE CERTIFICATION / SERTIFIKASI BATU MULIA
Contoh sertifikat dari Aviannoor Gemslab
Contoh sertifikat dari Aviannoor Gemslab (1)

Contoh sertifikat dari GRI Lab
Contoh sertifikat dari GRI Lab

Contoh serifikat International dari GIA (Gemological Institute of America)
gia-certificate

alterntif text