PROMO FOTO ACARA<< Tahun 2022 Diskon Sejuta, klik saja!

Wartawan Foto sudah pasti Fotografer ?


“definitely…
photojournalist
is photographer,
and photographer
is not photojournalist”

Kalimat tersebut jika diterjemahkan secara bebas kurang lebih,”wartawan foto sudah pasti fotografer dan fotografer bukan wartawan foto”.

Cukup menarik jika ditelaah lebih dalam makna dari kutipan kalimat tersebut. Menurut pandangan saya, seorang Photo Journalist adalah seorang photographer yang mendedikasikan dirinya bergabung pada sebuah lembaga atau perusahaan media massa atau sebuah biro foto untuk berkarya dalam satu sub-genre fotografi yaitu Foto Berita atau Photo News / Photo Journalism.

Memang untuk menjadi seorang Photojournalist dibutuhkan banyak hal dalam menghasilkan sebuah karya foto yang dapat berbicara tentang sebuah kejadian atau peristiwa. Bagi seorang Photojournalist perihal teknis fotografi sejatinya pasti harus diluar kepala, karena untuk menghasilkan foto berita dalam sebuah kejadian atau peristiwa jelas dibutuhkan kecepatan, kejelian dan mental dalam menembus nara sumber dan faktor lainnya di sebuah lokasi peristiwa. Insting atau naluri seorang Photojournalist tentu lebih terasah dan cermat dalam melihat sebuah objek dalam sebuah kejadian dengan segala resiko yang tidak terduga dan tentunya juga tidak bisa dianggap enteng.

Menjadi Photojournalist di era abad digital ternyata jauh lebih praktis dan cepat. Bahkan kinerjanya sangat praktis, foto berita bisa langsung dikirim ke editor foto dalam waktu yang singkat dengan sarana modem terkoneksi jaringan internet. Teringat oleh saya semasa menjadi Photojournalist, ketika mendapat assignment atau penugasan untuk liputan luar kota apalagi liputan tersebut bersifat eksklusif tentang kerusuhan di sebuah kota di belahan nusantara. Dengan membawa film berpuluh roll dan puluhan pack battere sudah menjadi satu paket dalam perjalanan.

Dan juga sebelum masuk pesawat, saya selalu berdialog dengan awak atau crew maskapai, agar setiap pagi hari saya dapat mengantarkan roll-roll film untuk dititipkan supaya dapat dibawa langsung ke Jakarta, dan tentunya pihak bagian Departemen Dok Foto tempat saya bekerja dulu (Majalah Mingguan Berita TIRAS) sudah menantikan roll-roll film tersebut di bandara Soekarno Hatta. Tradisi yang selalu lakukan sebelum berangkat ke lokasi luar daerah, saya selalu menyempatkan diri untuk duduk membaca segala refensi dari berbagai aspek seputar lokasi atau daerah yang akan dikunjungi di perpustakaan kantor. Hal ini sangat berguna pada saat tiba di lokasi liputan di suatu daerah.

Lalu apakah seorang yang berprofesi sebagai fotografer tidak bisa menghasilkan karya foto berita seperti halnya seorang wartawan foto?

Jawabannya adalah relatif, tak jarang sebuah foto mengandung nilai foto berita yang tinggi, acapkali hasil jepretan seorang fotografer amatir. Menurut filosofi fotografi saya yang memang nyeleneh adalah “Kamera boleh sama, tapi Mata kita tidak sama dalam melihat objek”

Salam Jepret!

Photo: REUTERS/Yannis Behrakis

alterntif text
4 Comments