PROMO FOTO ACARA<< Tahun 2022 Diskon Sejuta, klik saja!

Dialog Professor dan Ruang Untuk Kopi

talking-coffee
Seorang professor berdiri di depan kelas filsafat. Saat kelas dimulai, dia mengambil toples kosong dan mengisi dengan bola-bola golf. Kemudian berkata kepada murid-muridnya: “Apakah toples sdh penuh ?
Mereka setuju. “Ya,” sahut mereka ramai. Kemudian sang profesor menuangkan batu koral ke dalam toples, lalu mengguncang-guncang dengan ringan. Batu-batu koral itu lalu mengisi tempat yang kosong di antara bola-bola golf. Kemudian dia bertanya lagi kepada murid-muridnya: apakah toples sudah penuh?

Mereka setuju. “Ya.”

Selanjutnya dia menabur pasir ke dalam toples. Pasir pun kemudian menutup semuanya. Profesor sekali lagi bertanya apakah toples sdh penuh?. Para murid berkata, “Yes!”!

Kemudian dia menuangkan dua cangkir kopi ke dalam toples dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir. Para murid tertawa. Mereka menganggap itu lelucon.

“Sekarang, saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu. Bola-bola golf adalah hal yang penting: Tuhan, keluarga, anak-anak, kesehatan. Jika yg lain hilang dan hanya tinggal mereka, maka
hidupmu msh ttp penuh.”

Ia lalu diam sejenak.

“Batu-batu koral adalah hal-hal lain seperti pekerjaanmu, rumah dan mobil.
Pasir adalah hal-hal yg sepele.”

Sang profesor memandang murid-muridnya yang terdiam. Sunyi.

“Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dlm toples, maka tdk akan tersisa ruangan untuk batu-batu koral ataupun untuk bola-bola golf.

“Hal yang sama akan terjadi dlm hidupmu. Jika kalian menghabiskan energi untuk hal-hal yang sepele, kalian tidak akan mempunyai ruang untuk hal-hal yang penting buat kalian.”

“Jadi beri perhatian utk hal-hal penting untuk kebahagiaanmu. Bermainlah dengan anak-anakmu. Luangkan waktu untuk check up kesehatan. Ajak pasanganmu untuk keluar makan malam. Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf. Hal-hal yang benar-benar penting. Atur prioritasmu.
Baru yang terakhir, urus pasirnya.”

Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya “Kopi mewakili apa, Prof?”
Profesor tersenyum, “Saya senang kamu bertanya.”
“Itu untuk menunjukkan kepada kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah sangat penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat.”

alterntif text